• Mutiara Keimanan

    Assalamu'alaikum wbt
    Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.



    "Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebaktian sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri padahal kamu membaca Al-Kitab? Maka tidakkah kamu berfikir?"
    Al-Baqarah : 44

    Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Dia memberikan sedikit kelapangan buatku hari ini. Aku meluangkan waktu pagi ku ke tasik untuk jogging dan bersenam. Sudah agak lama aku tinggalkan rutin harianku ini memandangkan cuti hujung minggu ku kerap kali terisi dengan pelbagai program. Sudah lama ku tinggalkan sukan berkuda, walau masih bertatih, tapi keinginan untuk terus belajar masih mendalam.

    Hari ini juga, sempat ku luangkan masa untuk membaca buku Bahtera Penyelamat Dalam Kehidupan Pendakwah karangan Fathi Yakan. Dalam entry kali ini, aku ingin sekali membicarakan tentang ciri-ciri keimanan. Antaranya adalah:

    1. Al-Ta'ibun : Orang-orang yang sentiasa bertaubat

    2. Al-A'bidun : Orang-orang yang beribadah

    3. Al-Hamidun : Orang-orang yang bertahmid memuji kebesaran Ilahi

    4. Al-Sa'ihun : Pengembara-pengembara di jalan Allah

    5. Al-Raki'un : Orang-orang yang banyak ruku'

    6. Al-Sajidun : Orang-orang yang banyak sujud kepada Allah

    7. Al-'Amiruna bil-Maaruf : Orang-orang yang menyuruh kepada yang maaruf

    8. Wa Yanhauna 'Anil Mungkar : Orang-orang yang menghalang dari berlaku kemungkaran

    9. Wal-Hafizuna Li Hududillah : Orang-orang yang memelihara batas-batas hukum Allah.

    Orang-orang yang benar-benar rugi menurut neraca Islam di hari akhirat adalah orang-orang yang rugi dan tidak berjaya menyelamatkan dirinya dari seksaan sekalipun mereka dapat merangkul dunia seluruhnya. Sebaliknya orang-orang yang benar beruntung mengikut neraca Islam di akhirat ialah orang-orang yang dapat menyelamtkan dirinya dari seksaan neraka sungguhpun mereka kerugian dunia seluruhnya.

    "Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu lakukan? Amat besar kebencian Allah apabila kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu lakukan."
    As-Saff : 2-3

    Hadith Rasulullah s.a.w bermaksud :

    Ada seorang lelaki pada hari qiamat kelak ia digiring ke neraka lalu dicampakkan ke dalamnya. Isi perutnya terburai keluar dan ia berpusing-pusing melingkarinya sebagaimana berpusingnya keldai mengelilingi kincir air, berkumpullah penghuni-penghuni neraka  melihat lelaki tersebut lalu mereka berkata : "Walai si fulan, tidakkah engkau dahulunya menyuruh orang melakukan yang maaruf dan melarang yang mungkar?" Lelaki itu berkata : "Ya, memang benar, aku dahulu menyuruh orang melakukan yang maaruf tetapi aku sendiri tidak melaksanakannya. Aku melarang kemungkaran, sedang aku melakukannya."

    Para daie harus menyedari bahawa mereka telah melakukan ba'iah dengan Allah.

    "Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min diri dan harta mereka dengan bayaran syurga untuk mereka. Mereka berpegang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh dan terbunuh. (Itu telah menjadi) janji di dalam Taurat, Injil dan Al-Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu dan itulah kemenangan yang besar."
    Al-Taubah : 111

    Sesungguhnya kesetiaan para daie dengan baiah ini bergantung kepada sejauh mana iltizam mereka dengan sifat-sifat keimanan.

    "Mereka itulah orang-orang yang bertaubat, yang beribadah, yang memuji Allah, yang mengembara, yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat maa'ruf dan mencegah berbuat mungkar, dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan bergembiralah orang-orang mu'min itu."
    Al-Taubah : 112

    Wallahua'lam.

0 comments: